Ia terlahir di dunia sebagai jawaban doa. Ibunya menyebutnya sebagai anak penghapus aib. Meski demikian ia menjadi anak kesayangan ayahnya. Konflik dalam keluarga datang silih berganti. Semua itu berawal dari kakeknya yang culas dan mementingkan diri sendiri.
Masa kecilnya penuh dengan 'verbal abuse' bahkan hampir mati dibunuh oleh kakak tirinya. Persekongkolan jahat dalam keluarga membuatnya terkucil dan sering mengalami 'bullying . Ia tidak pernah menyangka jika dirinya akan menjadi korban 'child trafficking'.
Masa remajanya habis dalam penderitaan. Ia dijual menjadi budak di Mesir. Masuk ke negeri asing tanpa KTP, paspor bahkan visa. Belum pernah ikut pelatihan sebagai pembantu. Tidak pernah mengenyam kurusus 'house keeping' namun bisa mendapat kepercayaan yang besar dari majikan. Bukan hanya urusan pekerjaan dan harta, nyonya rumahpun dipercayakan kepadanya.
Kelebihan penampilan fisiknya membawanya ke jurang derita. Isteri majikannya jatuh cinta kepadanya. Hampir setiap hari ia dirayu untuk berbuat zinah. Namun dengan terus terang ia menolaknya. Tanpa disangka, penolakan itu menjadi sebuah ancaman dan fitnah yang membuatnya diseret ke penjara. Tanpa pengacara, tidak pernah di BAP dan tidak melalui proses pengadilan.
Lebih dari 13 tahun harus meringkuk di tahanan, tidak ada pembela, saudara atau orang tua yang menyenguk. Tidak pernah mendapatkan siraman rohani dari pendeta atau kiyai. Semua dihadapinya sendiri. Namun ia menjalani dengan hati yang tabah meski sempat protes kepada yang Maha Kuasa, namun tidak pernah terucap keluhan, dan kalimat kebencian.
Selama hidupnya ia tidak pernah sekolah para normal atau bercita-cita jadi tukang ramal. Ia juga tidak pernah membaca buku primbon. Namun ia punya keahlian mengartikan mimpi. Berkat keahliannya, ia mendapat remisi seketika dan diberi kesempatan menjadi pejabat istana. Ia menjadi orang nomer dua di sebuah negeri adidaya.
Ia tidak pernah ikut seminar kepemimpinan. Ia juga tidak pernah membaca buku 'Rahasia Menuju Keberhasilan'.
Lalu apa yang telah membuat Yusuf menjadi orang penting di negeri orang? Jawabnya adalah 'God Factor'. Siapa lagi yang bisa membuat seorang jongos menjadi boss? Seorang narapidana menjadi penguasa nomer dua? Sering disakiti tetapi tetap mengasihi dan mengampuni? Menjadi pembesar tetapi tidak besar kepala. Tanpa sekolah agama tetapi hidupnya dipenuhi dengan ketulusan kesetiaan dan rasa hormat kepada Pencipta-Nya? Semua itu bisa terjadi karena anugerah Allah. Mantan majikannya juga meneguhkan kebenaran pernyataan di atas seperti yang tertulis dalam dokumen kuno berikut ini.
"Tetapi TUHAN menyertai Yusuf, sehingga ia menjadi seorang yang selalu berhasil dalam pekerjaannya; maka tinggallah ia di rumah tuannya, orang Mesir itu. Setelah dilihat oleh tuannya, bahwa Yusuf disertai TUHAN dan bahwa TUHAN membuat berhasil segala sesuatu yang dikerjakannya, maka Yusuf mendapat kasih tuannya, dan ia boleh melayani dia; kepada Yusuf diberikannya kuasa atas rumahnya dan segala miliknya diserahkannya pada kekuasaan Yusuf." (Bible-Dokumen Kuno Paling Terkenal)
Jangan lupa yang satu ini. "Semua karena anugerah-Nya. Diberikan kepada kita. Semua anugerah-Nya bila kita dipakai-Nya" Tidak ada yang bisa kita banggakan kecuali nama Allah yang layak dimuliakan.